Jumat, 25 Juni 2010

TUGAS II

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 8 JENEPONTO
MATA PELAJARAN/MATERI : IPA/CARA-CARA PENANGANAN LIMBAH
KELAS / PROGRAM : XI / T. OTOMOTIF/T. LISTRIK/TKJ/T.ARSITEK

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar.

1. Metode pengolahan limbah cair yang paling efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak adalah . . . .
a. Penyaringan                        d. Tricking filter
b. Pengendapan                      e. Activated sludge
c. Pengapungan

2. Pengolahan limbah cair secara biologis dengan menggunakan mikroorganisme umumnya berlangsung pada tahap . . . .
a. Desinfeksi
b. Pengolahan primer
c. Pengolahan sekunder
d. Pengolahan tersier
e. Pengolahan pendahuluan

3. Proses berikut yang tidak termasuk pengolahan tersier (tertiary treatment) adalah . . . .
a. Microstaining                      d. Pengendapan
b. Penyerapan                        e. Saringan pasir
c. Precoal filter

4. Proses desinfeksi pada pengolahan limbah cair bertujuan untuk . . . .
a. Mengapungkan zat padat
b. Pengendapan zat padat
c. Membunuh kuman
d. Mengeringkan lumpur
e. Memisahkan logam

5. Berikut ini yang merupakan contoh mekanisme desinfeksi adalah . . . .
a. Penyaringan                         d. Activated sludge
b. Insinerasi                             e. Klorinasi
c. Penimbunan

6. Berikut ini adalah kelemahan metode penimbunan terbuka (open dumping) pada pengolahan limbah padat, kecuali . . . .
a. Berbagai kuman penyakit dapat berkembang biak
b. Cairan yang tercampur dengan sampah dapat mencemari tanah
c. Memerlukan alat yang canggih sehingga memerlukan daya yang besar
d. Gas metan yang dihasilkan oleh proses pembusukan dapat mencemari udara
e. Zat-zat berbahaya pada sampah dapat merembes dan mencemari air

7. Contoh limbah padat yang cocok untuk proses insinerasi adalah . . . .
a. Kaca, baterai, karet
b. Kaca, karet, plastik
c. Kertas, sampah makanan, plastik
d. Kaca, sampah makanan, baterai
e. Kertas, plastik, karet

8. Makhluk hidup yang dapat membantu proses pembuatan kompos adalah . . . .
a. Lumut                                d. Ganggang
b. Cacing tanah                      e. Ulat
c. Siput

9. Proses pengurangan timbunan sampah dengan cara mengolah bahan buangan menjadi bahan yang dapat digunakan kembali disebut . . . .
a. Insinerasi                           d. Daur ulang
b. Penimbunan                       e. Fermentasi
c. Pengomposan

10. Alat yang digunakan untuk mengurangi produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil pembakaran kendaraan bermotor adalah . . . .
a. Cyclone separator
b. Wet scrubber
c. Electrostatic precipitator
d. Speed drop
e. Catalytic converter

11. Ukuran materi partikulat yang dapat diendapkan oleh alat pengendap siklon adalah . . . .
a. 0 – 5 µ                                d. 50 µ
b. 5 – 40 µ                              e. 50 – 100 µ
c. 40 – 50 µ

12. Contoh senyawa atau materi partikulat yang dapat dibersihkan dari udara dengan menggunakan filter basah adalah . . . .
a. Debu, spora, oksigen
b. Ozon, oksigen, karbon dioksida
c. Amonia, hidrogen, spora
d. Debu, amonia, sulfur oksida
e. Oksigen, karbon dioksida, karbon monoksida

13. Jenis alat pengolah materi partikulat yang menggunakan elektroda adalah . . . .
a. Filter basah
b. Pengendapan siklon
c. Filter udara
d. Pengendap elektrostatik
e. Pengendap sistem gravitasi

14. Alat berikut yang dapat menghilangkan materi partikulat sekaligus beberapa gas polutan dari udara buangan adalah . . . .
a. Filter basah
b. Pengendapan siklon
c. Filter udara
d. Pengendap elektrostatik
e. Pengendap sistem gravitasi

15. Limbah B3 tidak dapat begitu saja ditimbun, dibakar, atau dibuang ke lingkungan karena . . . .
a. Ukurannya masih terlalu besar
b. Mengandung bahan yang dapat membahayakan makhluk hidup
c. Harus disetujui oleh pemerintah
d. Bentuknya padat sehingga sulit untuk diolah
e. Volume limbah harus dikurangi terlebih dahulu

16. Proses pengubahan bentuk fisik dan/ atau sifat kimia limbah B3 dengan menambahkan bahan pengikat atau senyawa pereaksi disebut . . . .
a. Solidifikasi                         d. Transformasi
b. Insinerasi                           e. Injeksi
c. Bioremediasi

17. Berikut ini yang merupakan kelemahan proses pengolahan limbah B3 secara bioremediasi/fitoremidiasi adalah . . . .
a. Biaya yang dibutuhkan sangat mahal
b. Membutuhkan alat-alat canggih
c. Memerlukan waktu yang relatif lama
d. Sulit menemukan mikroorganisme yang sesuai
e. Menghasilkan cairan berbau busuk

18. Cara pembuangan limbah B3 dengan memompakan limbah tersebut melalui pipa ke lapisan batuan yang dalam disebut . . . .
a. Deep well injection
b. Surface impoundments
c. Secure landfill
d. Cyclone separator
e. Electrostatic precipitation

19. Tujuan pemberian lapisan kolam pada metode surface impoundments adalah . . . .
a. Membantu pembusukan
b. Membantu melarutkan limbah
c. Memudahkan pengolahan sampah
d. Mencegah sampah menguap
e. Mencegah perembesan limbah

20. Pada metode pembuangan secure landfill, limbah B3 ditempatkan ke dalam wadah berupa . . . .
a. Kolam beton                      d. Alat sentrifugasi
b. Tong atau drum                  e. Pipa beton
c. Sumur batako

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Jelaskan tahapan pengolahan primer dan sekunder limbah cair.
2. Jelaskan mengapa endapan lumpur hasil pengolahan limbah cair tidak dapat langsung dibuang ke lingkungan.
3. Apa yang dapat kita lakukan untuk menangani limbah padat yang berbahan plastik, logam, dan kaca ?
4. Apa perbedaan antara metode penanganan limbah padat dengan cara penimbunan terbuka dan sanitary landfill?
5. Apa kelemahan dari metode insinerasi untuk penanganan limbah padat?